dinamakan Si Merah Merona karena emang warnanya merah, tapi sayangnya kok kalo siang jadi rada kayak bajaj yah..hehe. dia masih satu species sama si Cebong, sama-sama Small frame, cocok sama gue yang berbadan minimalis.
dalam sebulan 2 vespa terbeli! kok bisa?? yaa..inilah dia aplikasi nyata dari prinsip hidup "Biar miskin asal sombong". berawal dari penyakit si cebong yang tak kunjung sembuh yang mengharuskan dia diopname dibengkel, sementara gue udah terjangkit virus vespa dengan gejala terasa gak keren kalo gak naik vespa.
sebenarnya berbagai cara udah dikerahkan untuk mempercepat kesembuhan si cebong, suntikan dana juga gak pernah kurang, tapi emang spare part corsa agak susah didapat dan demi kesehatan si cebong yang permanen di kemudian hari, gue harus merelakan si cebong diopname lumayan lama. dr. Agil yang membedah si cebong menjamin, si cebong akan sembuh dan bisa lebih hebat dari kondisi sebelumnya, dan yang dia butuhkan adalah kesabaran dari gue.
dan jawaban atas do'a gue datang. tanpa diduga gue mendapat bonus tahunan dari kantor, padahal gosipnya gue gak dapet karena sedang menjalani unpaid leave selama sebulan. akhirnya, daripada duit dengan jumlah lumayan itu menguap tak berbekas, gue segera membelanjakannya dalam bentuk sebuah vespa. tanpa banyak basa-basi, segera dijemput lah Si Merah dari Solo. niat awalnya sih, Si merah akan gue rapiin selagi menunggu si cebong sembuh, dan akan dijual dengan harga berlipat dikemudian hari. tapi, setelah 2 hari meluncur bersama si merah, kok kayaknya sayang yah kalo dijual. hehe...
*NB: foto diatas bukan fotonya si merah, itu image hasil googling dengan memasukkan keyword "vespa special". but anyway, si merah mirip banget kok sama foto diatas, yaa..85% lah!! si merah masih belom kinclong dan masih banyak lukanya...hehe
Biar Miskin asal sombong, mungkin ini semboyan yang pas buat gue, dari dulu sampe detik ini. pembuktiannya terlihat jelas dengan kenekatan luar biasa membeli sebuah vespa. entah udah berapa orang yang meyakinkan gue untuk tidak membeli vespa. alasannya macem-macem, misalnya:
- ngerawat vespa itu mesti rajin dan telaten (goddamned, rajin dan telaten itu adalah alter-ego gue!)
- punya vespa berarti harus ngerti mesin (Masya Allah, buka kap mesinnya aja gue gak gak tau gimana!)
- punya vespa berarti siap keluar duit buat servis ini-itu (akhirnya gue cuma bisa berdoa, Ya Allah...lancarkanlah rejekiku!)
Tapi dengan keyakinan tinggi, gue membulatkan tekad untuk tetap membeli sebuah vespa. alasan gue adalah "VESPA TIDAK MAINSTREAM".
Gue selalu tertegun sambil ngiler kalo dijalan ngeliat sekumpulan vespa lagi konvoi, kayaknya damai banget, jalannya di pinggiran dan pelan banget. beda sama motor-motor sok laki dan sok gede yang pake kantong belakang kanan kiri yang kadang-kadang pengendaranya bergaya layaknya Satria Baja Hitam, udah motor gede ditambah kantong sana-sini, tapi lagaknya kayak yang udah punya jalan. berasa motornya dia yang paling kenceng, kalo mau lewat pengguna jalan lain disuruh minggir dulu, dan yang paling gue sebel pasti ada diantara rombongan konvoi itu yang bawa lightsaber. etdeh...
Sejak naik vespa, gue jadi suka iseng kalo ngeliat anak bebek jepang bergaya retro yang ngikutin gayanya vespa. apalagi kalo yang dimotornya ada stiker Mod biru-putih-merah. biasanya gue senyumin aja, ntar juga malu sendiri.hehe...
Ahh..pokoknya senangnya jalan-jalan bersama si cebong. walau kadang dihantui ketakutan mogok juga. Bodo Amat, yang penting KEREN!!!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Niatnya sih, si Cebong gak akan dijual. maklum, motor pertama yang sebelumnya cuma ada dalam mimpi!!
Name: Punk and Buls Home: Jakarta, Indonesia About Me: Punk sangat tidak pintar memotret, sementara Buls susah menemukan angle yang bagus saat dipotret.
Sungguh tindakan yang nekad memakai polaroid.
Enjoy!!!! See my complete profile